Okz, morning ya’ll... q
menulis postingan ini hari Minggu saat pergantian jam kuliah di ruang multi
media, meskipun insya Allah baru akan q postingkan besok saat di tempat kerja,
coz q belum mendaftar untuk mendapatkan user
name n password untuk log in di
wi fi kampus. Sebenarnya q agak galau karena surat tugas belajar q
dipermasalahkan di BKD DIY, karena mereka menetapkan kriteria harus di
universitas negeri padahal sebelumnya hanya dipersyaratkan minimal Akreditasi B
saja, no matter negri pa swasta..Well, it such a long story, n i don’t wanna
discuss it here, bikin mumet aja..
Melanjutkan tulisan
menegani penelitian kualitatif kemarin mengenai hasil perolehan data dan
informasi dari tiga teknik pengumpulan data dokumentasi; wawancara; dan
observasi yang harus memiliki posisi yang sejajar. Ada pula hasil pengumpulan
data penelitian yang bersifat data primer dan data sekunder. Disebut sebagai
data primer, karena data yang diperoleh berasal dari subjek (orang) sebagai
pelaku langsung suatu peristiwa yang diteliti, dan disebut sebagai data
sekunder manakala hasil data diperoleh dari subjek (orang) yang pernah
melakukan observasi terhadap suatu peristiwa tertentu, dimana orang tersebut
bukan sebagai pelaku langsung. Oleh karenanya, istilah data primer dan data
sekunder sering ditemui/dipakai dalam penelitian historis (sejarah). Sebagai
contoh, penelitian sejarah mengenai keberadaan jugun ianfu pada masa pendudukan
Jepang di Indonesia. Keterangan yang diperoleh dari hasil wawancara terhadap
subjek penelitian yang dulu dijadikan sebagai jugun ianfu, merupakan data
primer. Keterangan yang diperoleh dari seorang ahli/pengamat sejarah yang
pernah melakukan penelitian mengenai jugun ianfu, merupakan data sekunder.
Kayakna cing-cong na dah
dulu deh...musti masuk kelas, tp ini jg baru miskin ide...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar