Yaaampun, sebel banget, kemaren pas lewat jalan yang samping kiri ma kanannya diampit sawah gede-gede tiba-tiba ada ular LUMAYAN gede n panjang nYebrang geto aja... Tau ga sich, tu uler, gw paling HATE n SCARE ma dia... Dah bikin kaget, biken gw hampir jatuh dari motor pula. Sialnya lagi malemnya kebawa mimpi gw dikejar-kejar ma tu ular, buruknya lagi mo gigit pula...
Well, akirna pekerjaan ane nyusun laporan observasi bisa kelar juga. Minggu ini bakalan banyak agenda, tanggal 1 ma 2 Desember anak2 KIR pada pameran di Taman Pintar, persiapan 1 minggu ini harus maksimal, mana pemberitahuan dari Dispora DIY mendadak (karena beberapa alasan)...
Problem persiapan tim anak-anak menumpu nih, salah satunya iz timnya Rismawan ma Okky yang kesulitan cari bahan batang sorgHum (wit cantel) untuk dijadikan gula, coz ini ga lagi musimna, tuh taneman jadi so SULIT dicari. Dah berusaha dari jauh hari dapetinnya sulit minta ampuN..
Untungnya ada murid q yang so kind (dulu) pernah berusaha nyariin. Namanya Catur anak 3 OA, kira-kira dia masih mo nolong ga ya...
Okz, today i'd like to posting my Laporan obz yang utuh, untuk bab 2 (coz bab 1 na dah dipostingan yang kemaren-kemaren).. Here u are beibeh..
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pelaksanaan
Observasi
Kegiatan
observasi kelompok dilaksanakan untuk memenuhi tugas mata kuliah Teori
Pembelajaran IPS. Observasi dikategorikan sebagai salah satu model pembelajaran
kontekstual – aktual. Pelaksanaan observasi memberikan gambaran secara nyata
situasi dan kondisi tertentu. Observasi pembelajaran di kelas memberikan
tambahan wawasan bagi kelompok observer
mengenai praktek pembelajaran IPS di sekolah.
Telah disebutkan
di bagian pendahuluan laporan ini, metode observasi yang digunakan oleh
kelompok observer adalah dengan partisipate observation, yakni dengan
berbaur dalam situasi belajar. Selama kegiatan observasi berlangsung, kelompok observer melakukan pencatatan proses
pembelajaran serta melakukan kegiatan pendokumentasian pembelajaran. Pencatatan
bertujuan untuk menangkap segala aspek dalam proses pembelajaran.
Pendokumentasian pembelajaran dilakukan dengan cara merekam proses pembelajaran
di kelas dengan menggunakan kamera video dan dengan cara mengumpulkan
dokumen-dokumen pembelajaran, seperti silabus, hand-out materi (yang diperoleh dengan mem-foto copy buku peganggan siswa), dan daftar presensi siswa. Berikut
adalah pelaksanaan observasi yang dilakukan oleh kelompok observer:
1. Tempat
dan waktu pelaksanaan kegiatan observasi.
Obsevasi
dilaksanakan di SMP Negeri 1 Pajangan dengan alamat Kamijoro, Sendangsari,
Pajangan, Bantul, Yogyakarta. Kelas yang diobservasi adalah kelas VIII C,
dengan jumlah siswa 37 anak.
Observasi
dilaksanakan pada Sabtu, 10 Nopember 2012, pada jam pelajaran ke ... - ...,
yakni pada pukul 10.25 – 11.45 Dalam satu kali tatap muka adalah dua jam
pelajaran atau 2 x 40 menit.
2. Aspek-aspek
yang berkaitan dengan observasi.
Guru pengampu : Ibu Elizabeth Kurniati, S.Pd
NIP :
19610922 198412 2 001
Mata pelajaran : IPS, meliputi Ã
Ekonomi, Sejarah, dan Geografi.
Sebelum dan
sesudah kegiatan observasi pembelajaran di kelas, kelompok observer juga
melakukan wawancara dengan guru pengampu. Diperoleh keterangan bahwa
pembelajaran IPS di SMP Negeri 1 Pajangan belum dilaksanakan secara terpadu.
Kegiatan pembelajaran IPS meliputi tiga bidang keilmuan, antara lain Ekonomi,
Sejarah dan Geografi. Pelaksanaan pembelajaran untuk setiap bidang keilmuan
dilakukan dengan bergantian setiap dua kali tatap muka. Artinya bilamana dalam
dua kali tatap muka membahas satu bidang keilmuan maka untuk pertemuan
selanjutnya diatur pula demikian secara bergiliran. Berikut penjelasan dalam
bentuk tabel:
Tabel 1. Ilustrasi
pembagian waktu tatap muka pembelajaran IPS di SMP Negeri 1 Pajangan.
Diakui
pula oleh guru pengampu mata pelajaran, bahwa pengaturan waktu tatap muka
tersebut menjadikan pembelajaran kurang efektif dan efisien karena penyampaian
materi menjadi tidak runtut dan harus terpotong untuk bidang keilmuan yang
lain. Di sebutkan pula, bahwa siswa mengalami kesulitan belajar manakala tujuan
pembelajaran pada tatap muka sebelumnya belum tercapai, padahal siswa belum
menguasai indikator dan kompetensi pembelajaran.
3. Kesulitan
dan hambatan.
Dalam observasi
yang dilakukan, guru dengan jujur menyampaikan bahwa, yang bersangkutan belum
menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), sehingga pada bagian lampiran
laporan ini, tidak terdapat RPP. RPP memiliki fungsi penting dalam kegiatan
pembelajaran, karena deskripsi mengenai persiapan – pelaksanaan – penilaian
proses pembelajaran tercantum dalam RPP.
Namun demikian, hal ini tidak menjadi permasalahan yang signifikan dalam
kegiatan observasi yang dilakukan. Oleh karenanya, dalam hasil observasi
kelompok ini, penjabaran RPP tidak berasal dari RPP yang dimiliki dan disusun
oleh guru, tetapi merupakan refleksi dari hasil pengamatan yang dilakukan
terhadap pembelajaran yang diobservasi.
Refleksi yang
dimaksud adalah penjabaran proses pembelajaran yang akan dideskripsikan secara
runtut, sistematis, dan lengkap sebagaimana pengamatan yang dilaksanakan. Ini
berarti ada peleburan istilah, bukan RPP (bukan rencana) tetapi pelaksanaan
pembelajaran yang dideskripsikan secara naratif. Harapannya agar laporan
observasi ini tersusun secara lengkap, disamping memudahkan kelompok observer
dalam melakukan analisis yang dikaitkan dengan aplikasi teori belajar.
.
B.
Deskripsi
Hasil Observasi
Pada
waktu observasi dilakukan, pembelajaran IPS yang dipelajari adalah Ekonomi,
pada Kompetensi Dasar 3.2. Berikut adalah tabel SK/KD dalam satu chapter:
Standar Kompetensi
|
Kompetensi Dasar
|
3.. Memahami Usaha Manusia Memenuhi Kebutuhan
|
3.1.
Mendeskripsikan hubungan antara kelangkaan sumber
daya dengan kebutuhan manusia yang tidak terbatas.
|
3.2. Mendeskripsikan pelaku ekonomi rumah
tangga, masyarakat, perusahaan, koperasi, dan negara.
|
3.3.
Mengidentifikasi bentuk pasar dalam kegiatan
ekonomi masyarakat.
|
Tabel
2.
SK/KD pada bagian pelaksanaan pembelajaran yang diobservasi.
Berikut adalah
silabus aplikatif, yang digunakan dalam pembelajaran yang diobservasi. Dalam
laporan observasi ini hanya disajikan pada bagian yang berkaitan dengan
kegiatan pembelajaran yang diobservasi saja, yakni silabus pada KD 3.2 saja.
Dalam tatap muka yang dilakukan, pembelajaran sampai pada indikator à menggolongkan pelaku ekonomi utama dalam
perekonomian Indonesia.
SK :
3.. Memahami Usaha Manusia Memenuhi
Kebutuhan
|
|
KD:
3.2. Mendeskripsikan pelaku ekonomi rumah tangga, masyarakat, perusahaan,
koperasi, dan negara.
|
|
Indikator
|
Materi
|
Kegiatan
Pembelajaran
|
Penilaian
|
Nilai
Karakter yang Dikembangkan
|
Menggolongkan pelaku
ekonomi utama dalam perekonomian Indonesia
|
Pelaku ekonomi
|
Membaca referensi
dan mendiskusikan pelaku ekonomi secara bekerja sama dengan kelompok
|
Latihan soal uraian,
presentasi, diskusi
|
Percaya diri dan
kerjasama
|
Mengidentifikasi peranan dan tujuan 3 sektor usaha formal
(BUMN, BUMS, dan Koperasi).
|
Peranan dan tujuan tiga sektor usaha formal
|
Mengkaji peranan dan tujuan 3 sektor usaha formal
|
Tes tulis/ Tes uraian
|
-
|
Mengidentifikasi pokok-pokok perkoperasian di Indonesia
(pengertian, landasan, sejarah, keanggotaan, sumber, modal, prinsip).
|
Pokok-pokok koperasi Indonesia
|
Mengidentifikasi perkoperasian Indonesia
|
Tes tulis/ Tes uraian
|
-
|
Mengidentifikasi cara pendirian, tujuan, peranan, ciri,
manfaat, RAT, cara pembagian SHU, pembubaran, jenis usaha.
|
Pendirian usaha koperasi
|
Mengidentifikasi tentang usaha koperasi
|
Tes tulis/ Tes uraian
|
-
|
Mampu menampilkan simulasi dalam cara pendirian koperasi
|
Tata cara mendirikan koperasi
|
Simulasi tata cara berdirinya koperasi
|
Tes tulis/ Tes uraian
|
-
|
|
|
|
|
|
|
Tabel
3.
Silabus KD 3.2.
Pelaksanaan
pembelajaran IPS berdasarkan hasil observasi dideskripsikan secara naratif, sebagai
berikut:
SK 3/ KD 3.2
|
|
Pertemuan:
|
Kelas/ Semester
|
Alokasi Waktu:
|
KKM:
|
KBB:
|
|
VIII/ 1
|
2 x 40’
|
|
Percaya diri dan kerjasama
|
I.
Standar Kompetensi : 3. Memahami Usaha Manusia Memenuhi Kebutuhan.
II. Kompetensi
Dasar : 3.2. Mendeskripsikan
pelaku ekonomi rumah tangga, masyarakat, perusahaan, koperasi, dan negara.
III. Indikator : Menggolongkan
pelaku ekonomi utama dalam perekonomian Indonesia.
IV. Tujuan
Pembelajaran : Pada akhir
pembelajaran, diharapkan siswa mampu menggolongkan pelaku ekonomi utama dalam
perekonomian Indonesia.
V. Materi
Pembelajaran : Pelaku ekonomi.
VI. Kegiatan
Pembelajaran
1. Pendahuluan
(5 menit):
a. Guru
memberi salam pada siswa.
b. Guru
mengabsen dan menanyakan kondisi siswa.
c. Guru
menginformasikan tujuan kompetensi yang ingin dicapai.
2. Kegiatan
inti (70 menit):
a. Guru
memberikan penjelasan materi pada siswa disertai dengan tanya jawab (20’).
b. Latihan
kelompok (25’).
c. Presentasi
dan diskusi (20’).
d. Evaluasi
dan penarikan kesimpulan bersama (5’).
3. Penutup
(5 menit):
a. Pengumpulan
tugas.
b. Penenangan.
Idealnya penenangan sebagai bagian dari proses pembelajaran berisi guru
memberikan simpulan terakhir proses pembelajaran yang telah dilakukan. Selain
itu dapat pula guru memotivasi siswa untuk belajar di rumah guna
mempersiapkan pembelajaran pada pertemuan selanjutnya. Namun demikian, pada
waktu observasi dilakukan, bertepatan dengan hari Pahlawan dan pada jam
terakhir pelajaran, sehingga waktu digunakan untuk menyanyikan lagu Padamu
Negeri secara serempak oleh semua warga sekolah. Saat menyanyikan lagu Padamu
Negeri, semua aktifitas pembelajaran berhenti, semua diminta berdiri dan
menyanyikan dengan khidmad.
TABEL
KEGIATAN INTI
|
EKSPLORASI
|
Pada bagian
ini guru memberikan penjelasan mengenai materi pelajaran tentang pelaku
ekonomi.
Penjelasan
yang diberikan adalah penjelasan secara singkat mengenai pelaku ekonomi.
Disebutkan oleh guru bahwa terdapat tiga pelaku ekonomi, yakni: (1) rumah
tangga keluarga; (2) rumah tangga perusahaan; dan (3) rumah tangga
pemerintah.
Selanjutnya
dijelaskan bahwa ketiga pelaku ekonomi tersebut memiliki peranan sebagai
konsumen, produsen, dan distributor dalam kegiatan ekonomi yang
dilakukannya.
Setelah
menjelaskan materi dasar, guru mengajukan pertanyaan pada siswa mengenai
contoh tiga peranan yang dilakukan masing-masing pelaku ekonomi tersebut.
Agar
memperjelas pemahaman siswa, guru mencontohkan rumah tangga keluarga yang
berperan sebagai konsumen, dikaitkan dengan kebiasaan masyarakat di Bantul
dan kebiasaan keluarga siswa. Dalam hal ini guru menyebutkan misalnya orang
tua siswa sebagai perajin emping melinjo.
Berikut
contoh peranan pelaku ekonomi, yang dijelaskan oleh guru à (1) Sebagai
konsumen, orang tua siswa membeli melinjo; (2) sebagai produsen, melinjo
dibuat menjadi emping oleh orang tua siswa; dan (3) sebagai distributor,
emping melinjo dijual ke pasar oleh orang tua siswa.
Berdasarkan
penjelasan tersebut siswa diarahkan untuk memahami dan dapat membuat contoh
sendiri.
Pemberian
contoh peranan pelaku ekonomi (dalam hal ini rumah tangga perusahaan dan
rumah tangga pemerintah) dilanjutkan oleh guru secara singkat.
|
ELABORASI
|
Guru
membentuk kelompok-kelompok kerja yang terdiri antara 4 – 5 orang siswa.
Siswa ditugasi mengerjakan soal latihan kelompok yang telah didektekan oleh
guru.
Dalam pelaksanaan
kerja kelompok siswa saling bertukar pikiran, mengajukan pendapat, sehingga
terjadi diskusi intern dalam kelompok siswa.
Setelah
waktu pengerjaan soal selesai, guru menawarkan pada setiap kelompok untuk
mempresentasikan hasil pekerjaannya.
Namun
demikian, siswa terlihat malu dan kurang percaya diri untuk tampil di
kelas, sehingga guru menunjuk kelompok siswa untuk maju secara bergiliran.
Presentasi dilakukan
oleh tiga kelompok secara bergiliran.
|
KONFIRMASI
|
Presentasi
dilanjutkan dengan diskusi. Guru mempersilahkan audience untuk mengajukan pertanyaan.
Pada awalnya
siswa terlihat kurang antusias dengan presentasi yang berlangsung. Setelah
mendapatkan beberapa pertanyaan pancingan dari observer, akhirnya beberapa
siswa memberikan pendapatnya, baik melalui pertanyaan maupun jawaban.
|
Catatan:
VII.Metode,
Media, dan Sumber Pembelajaran
1. Metode
Pembelajaran:
a. Ceramah
singkat dan tanya jawab
b. Penugasan
kelompok secara tertulis
c. Presentasi
dan diskui
2. Media
Pembelajaran:
a. –
3. Sumber
Pembelajaran:
a. Sutarto,
dkk. IPS untuk SMP/ MTs Kelas VIII. Jakarta: Pusbuk, PT. Temprina Media
Grafika, 2008.
VIII. Soal
dan Kunci Jawaban Soal
Soal Latihan kelompok,
terdiri dari tiga butir soal, antara lain:
1. Carilah
contoh pelaku ekonomi rumah tangga keluarga yang berperan sebagai produsen,
konsumen, dan distributor!
2. Carilah
contoh pelaku ekonomi rumah tangga perusahaan yang berperan sebagai produsen,
konsumen, dan distributor!
3. Carilah
contoh pelaku ekonomi rumah tangga pemerintah yang berperan sebagai produsen,
konsumen, dan regulator!
Kunci Jawaban Soal:
1. Contoh
pelaku ekonomi rumah tangga keluarga, yang berperan sebagai:
a. Produsen
Ã
keluarga bermatapencaharian sebagai perajin emping mlinjo, sehingga keluarga
tersebut memproduksi atau membuat emping mlinjo. Keluarga yang
matapencahariannya sebagai petani, penanaman padi termasuk usaha dalam
memproduksi beras, ini artinya keluarga telah berperan sebagai produsen.
b. Konsumen
Ã
Keluarga dalam pemenuhan kehidupan sehari-hari tentu membutuhkan sembako.
Bilamana keluarga membeli sabun, minyak goreng, beras, dsb ini berarti
keluarga berperan sebagai konsumen. Contoh yang lain, petani membeli bibit
padi, pupuk, dan insektisida untuk perawatan lahan pertaniaanya; perajin
emping melinjo membeli melinjo sebagai bahan mentah untuk proses produksinya, ini berarti
keduanya telah berperan sebagai konsumen.
c. Distributor
Ã
bilamana petani maupun perajin emping melinjo menjual hasil panen atau hasil
produksinya dijual ke pasar. Penjualan bisa langsung ke pasar, maupun melalui
perantara.
2. Contoh
pelaku ekonomi rumah tangga perusahaan, yang berperan sebagai:
a. Produsen
Ã
sebagai produsen, perusahaan menghasilkan barang dan jasa. Misalnya:
perusahaan roti menghasilkan roti; perusahaan mobil menghasilkan mobil, dan
lainnya.
b. Konsumen
Ã
untuk menghasilkan barang dan jasa diperlukan komponen-komponen yang disebut
faktor produksi. Dengan skill yang
dimiliki, perusahaan mengkombinasikan faktor produksi untuk diolah sehingga
menghasilkan barang dan jasa. Contoh: perusahaan mobil membutuhkan besi dalam
proses produksinya, dan besi tidak dihasilkan oleh perusaaahn mobil sendiri,
tetapi didatangkan dari perusahaan yang bergerak dibidang pertambangan besi.
Perusahaan yang bergerak di bidang jasa pengiriman, membutuhkan alat
transportasi untuk melakukan pengiriman ke berbagai daerah. Tentunya alat
transportasi (motor, mobil, atau truk) tidak diproduksi sendiri oleh
perusahaan tersebut.
c. Distributor
Ã
Perusahaan sepatu BATA, selain memproduksi produk sepatu juga memiliki outlet-outlet penjualan untuk produk
sepatu yang dihasilkannya.
3. Contoh
pelaku ekonomi rumah tangga pemerintah yang berperan sebagai:
a. Produsen
Ã
sebagai produsen, pemerintah menghasilkan barang dan jasa yang diproduksi
oleh badan usaha milik negara, baik yang berbentuk BUMN, perum, maupun PT.
Pemerintah harus menjalankan amanat UUD 1945, dimana aset-aset yang vital
harus dikuasai oleh negara dan digunakan seluas-luasnya untuk kesejahteraan
dan kemakmuran rakyat Indonesia.
b. Konsumen
Ã
sebagai konsumen pemerintah membeli dan mengkonsumsi berbagai barang dan jasa
untuk mengelola negara. Misalnya: membeli jasa pegawai, kedaraan dinas, dan
lain-lain.
c. Regulator
Ã
sebagai regulator, pemerintah bersama DPR membuat peraturan dalam bidang
ekonomi. Tujuannya mendorong kegiatan ekonomi agar lebih optimal dan dapat
meningkatkan kesejahteraan rakyat. Misalnya UU No. 19 Th. 2003 tentang BUMN,
UU No. 1 Th. 1967 tentang Penanaman Modal Asing.
|
C.
Analisis
Observasi Kelas dengan Aplikasi Teori Belajar yang Digunakan
Sebelum
membahas mengenai hasil analisis observasi pembelajaran IPS dengan aplikasi
teori belajar tertentu, perlu digambarkan bagan mengenai alur pelaksanaan
pembelajaran secara garis besar. Bagan tersebut untuk mempermudah analisis
aplikasi teori belajar pada tiap bagian dalam proses pembelajaran yang
diobservasi. Berikut adalah bagan yang menggambarkan alur pelaksanaan
pembelajaran yang diobservasi:
Bagan 1. Alur pelaksanaan pembelajaran.
Selanjutnya dalam menganalisis pelaksanaan
pembelajaran tersebut sesuai dengan teori belajar tertentu, analisis akan
difokuskan pada kegiatan inti. Analisis tidak hanya secara deskriptif naratif
tetapi akan dideskripsikan dengan skema dan foto-foto yang diperoleh saat
observasi dilaksanakan. Tujuannya, selain untuk mempermudah dalam
mengidentifikasikan jenis teori belajar yang relevan dimaksudkan juga agar
hasil analisis dapat memberikan gambaran riil pelaksaan pembelajar IPS yang
telah diamati.
Kenyataan bahwa dalam suatu proses pembelajaran yang
dilakukan dalam kelas, yang hanya memiliki alokasi waktu 2 x 40 menit tidak
hanya melibatkan penerapan satu teori belajar saja, terbukti dalam pembelajaran
IPS yang telah diobservasi oleh kelompok observer. Dalam setiap tahapan
kegiatan inti, kegiatan belajar dapat dikategorikan dalam teori belajar yang
berbeda. Berikut analisis detailnya:
1. Penjelasan
materi oleh guru.
Guru memberikan
penjelasan secara lisan pada siswa di depan kelas. Berikut adalah gambar dan
skema proses pembelajaran tersebut:
Gambar 1. Siswa diminta
membuka buku paket pada halaman 187, mengenai pelaku perekonomian.
Gambar 2. Guru memberikan
penjelasan dengan metode ceramah pada siswa.
Gambar 3. Di akhir
penjelasannya, guru menawarkan pada siswa untuk bertanya.
Pada tahap ini, telah tampak bahwa guru
mengaplikasikan teori disiplin mental dalam pembelajarannya. Ini
terlihat pada saat guru memberikan penjelasan mengenai materi yang sudah ada
dalam buku paket yang dimiliki oleh siswa. Pada dasarnya, siswa dapat
memperoleh pemahaman dengan membaca meteri mengenai pelaku ekonomi rumah tangga
yang terdapat dalam modul. Akan tetapi melalui penjelasan guru, dimaksudkan
agar siswa yang belum mengerti dan belum paham akan menjadi mengerti dan paham.
Selain itu siswa yang telah paham akan menjadi lebih jelas dengan konsep-konsep
materi yang diajarkan.
Memang tidak ada jaminan bahwa siswa sebelumnya
telah membaca materi tersebut, dan saat pembelajaran pun siswa juga tidak
diminta untuk membaca terlebih dahulu. Oleh karenanya, penjelasan guru yang
diberikan secara sistematis dan terinci sesuai dengan model pengajaran
ekspositori, dimana kegiatan pembelajaran terpusat pada guru. Guru aktif
memberikan penjelasan atau informasi terinci tentang bahan pengajaran. Ini
sesuai dengan teori disiplin mental. Siswa diharapkan mampu menguasai materi
pembelajaran berdasarkan penjelasan guru secara terinci.
Prinsip pengulangan penyampaian materi dimaksudkan
untuk menguatkan pengetahuan dan pemahaman siswa terhadap materi yang sedang
dipelajari, dan ini sangat sesuai dengan teori disiplin mental.
2.
Latihan Kelompok.
Tahap
selanjutnya adalah pemberian latihan kelompok. Setelah guru menjelaskan secara
lisan dan disertai dengan tanya jawab ringan, siswa diminta untuk mengerjakan
tiga butir latihan soal. Latihan soal menggambarkan keseluruhan substansi
penjelasan materi oleh guru mengenai pelaku ekonomi rumah tangga. Bisa
dikatakan bahwa pada tahap ini terjadi prinsip pengulangan materi.
Perbedaannya, jika sebelumnya melalui penjelasan guru secara lisan, pada tahap
ini siswa mendalami materi dengan cara mengerjakan latihan soal secara
berkelompok.
Dalam menjawab
soal latihan, siswa tidak dibatasi untuk memberikan jawaban yang sama dengan
penjelasan guru, siswa diperbolehkan memberikan contoh peranan pelaku ekonomi
rumah tangga berdasarkan buku, dan berdasarkan pengetahuan, serta pengalaman
mereka. Ini artinya pada tahap ini selain terjadi aplikasi teori belajar
disiplin mental, juga telah diterapkan teori belajar konstruktivistik dalam
proses pembelajaran yang berlangsung.
Gambar 4. Siswa bekerja
berkelompok.
Gambar
5.
Siswa mendiskusikan jawabannya.
Pada tahap ini terjadi
aplikasi teori belajar disiplin mental dan teori belajar konstruktivistik.
Berikut dijelaskan dalam bagan mengenai posisi masing-masing:
Proses
pembelajaran IPS Ekonomi yang diobservasi sesuai dengan teori belajar konstruktivisme
Jean Piaget. Piaget berpendapat bahwa belajar ditentukan karena adanya karsa
individu, artinya pengetahuan berasal dari induvidu. Siswa berinteraksi dengan
lingkungan sosial, yaitu teman sebayanya dibanding orang-orang yang lebih
dewasa. Penentu utama terjadinya belajar adalah individu yang bersangkutan
(siswa) sedangkan lingkungan sosial menjadi faktor sekunder. Keaktifan siswa
menjadi penentu utama dan jaminan kesuksesan belajar, sedangkan penataan
kondisi hanya sekedar memudahkan belajar.
Masih menurut
Piaget, proses belajar untuk membangun kognisi seseorang, terdiri atas tiga
tahapan, antara lain:
a. Asimilasi,
yaitu pengintegrasian informasi baru ke struktur kognitif yang sudah ada.
b. Akomodasi
adalah proses penyesuaian struktur ke dalam situasi baru.
c. Equilibrasi
adalah penyesuaian yang berkesinambungan antara asimilasi dan akomodasi.
3.
Presentasi dan Diskusi.
Presentasi dilakukan
setelah siswa mengerjakan soal latihan kelompok berdasarkan alokasi waktu yang
telah ditentukan oleh guru.
Gambar
6.
Kelompok siswa sedang mempresentasikan jawabannya.
Setelah
presentasi dilakukan oleh salah satu kelompok, maka dilanjutkan dengan diskusi.
Dalam diskusi siswa yang menjadi audiences
diperkenankan untuk mengajukan pertanyaan pada kelompok yang mempresentasikan
jawabannya. Dari keseluruhan kelompok yang ada dalam kelas, terdapat tiga
kelompok yang mempresentasikan jawabannya secara bergiliran. Proses diskusi
berjalan dengan baik, audiences
memberikan tanggapan baik melalui pertanyaan maupun pendapat. Pada tahap ini
terjadi aplikasi teori belajar disiplin mental, karena struktur kognitif siswa
‘dikuatkan’ dengan prinsip pengulangan materi melalui presentasi dan diskusi
yang dilakukan.
4.
Evaluasi dan Penarikan Kesimpulan secara
Bersama.
Evaluasi dalam
hal ini maksudnya adalah penilaian guru terhadap proses pembelajaran yang telah
dilangsungkan. Bukan penilaian pekerjaan tertulis siswa, karena penilaian
pekerjaan tertulis tentunya dilakukan pada waktu yang berbeda, dan menjadi
agenda guru diluar jam mengajar. Evaluasi meliputi penilaian kinerja dan
keaktifan siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Penilaian kinerja dan
keaktifan mencakup penilaian bagaimana atensi yang ditunjukkan oleh siswa pada
saat siswa mendengarkan penjelasan guru, pada saat guru mengajukan pertanyaan,
pada saat siswa bekerja dalam kelompok, pada saat siswa persentasi dan diskusi.
Penilaian ini ditunjukkan oleh guru dalam bentk apresiasi selama proses
pembelajaran, dan disampaikan secara lisan. Guru juga melakukan penilaian
secara tertulis keaktifan siswa dengan melakukan pencatatan nama. Dalam hal ini
siswa yang bertanya, menjawab, dan yang mempresentasikan jawaban kelompok.
Penarikan
kesimpulan bersama dilakukan dengan cara; guru bersama-sama dengan siswa
memberikan ulasan lisan yang berisi ringkasan atau esensi materi yang telah
dipelajari. Dalam penarikan kesimpulan bersama dapat ditarik esensi
pembelajaran kali ini telah mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.
Secara keseluruhan, berdasarkan hasil analisis
aplikasi teori belajar dengan observasi yang telah dilakukan di SMP Negeri 1
Pajangan, terhadap pembelajaran IPS Ekonomi kelas VIII, telah mengaplikasikan
perpaduan antara teori belajar disiplin mental dengan teori belajar
konstruktivisme. Ternyata dalam satu kali tatap muka pembelajaran IPS di kelas
penerapan teori belajar tidak hanya meliputi satu aplikasi teori belajar saja,
tetapi bisa lebih dari satu. Kreativitas guru dan inovasi pembelajaran menjadi
bagian penting dalam proses pembelajaran di kelas, agar pembelajaran dapat
mencapai tujuan yang diharapkan. Pembelajaran yang diampu oleh guru dinilai
berjalan secara dinamis dan menyenangkan, dilain sisi pengaturan waktu dan
penguasaan materi dapat tercapai dengan baik.