By: zukazuka
Wah,
lama ga posting ke my 24-7 notez rasanya kangeeen bgt.. Kalo q ga rajin posting
nama blog q yang “my 24-7 notez” jadi ga cucok, kha-kha-kha.. but gpp, secara
dah 4 hari ini q tepar.. 2 hari ga masuk kerja. Pas hari Minggu dipaksain
berangkat kuliah malah di kelas rasanya mata panas, kepala nyut-nyutan, mana AC
ruang kelas berasa membekukan bodi sampe ke hati, hah gaenak bener..
Awal
mulanya sih cuma sepele lah, pas jalan-jalan hari Kamis (Libur nasional, tahun
baru Islam), pergi ke rumah temen di Semanu n Karangmojo...tentunya with ma
lover. Nenggok temen kuliah PKn dulu yang habis melahirkan (sebenarnya ga ‘habis’
sih, cos bebina dah usia 7 bulan, ini q baru sempat nenggok hari itu, q
benerBENER temen yang buruk.. n sok sibuk). Padahal both temen2 akrab, segenk
pula pas kuliah di PKn UNY dulu..
Habis
tu, ke rumah temen yang di Karangmojo, yang nikah Minggu 4 Nopember 2012, n q
ga bisa datang pas hari “H”-nya...Cuaca panas, dengan bodohnya, q habisin 2
botol jus dingin dalam kemasan yang segeeeeerrrrrr banget. Padal q paling
pantang kebanyakan minum es. Begitu penyakit q kambuh (hidung tersiksa karena
pilex), dirumah my mam dah ceramah macem-macem, tentang es, tentang hujan,
tentang nekad hujan-hujanan sepulang kerja, tentang hubungan antara es, hujan,
hidung, penyakitan, dan kengeyelan...
Gila-gila,
ni modem minta dibanting pa ya?! Tiap kali dipake kok mesti error..Ha-ha
ketauan brutalnya. Well, sebenernya i’ve got lot of home workz. Mulai dari
urusan pekerjaan sampe urusan kuliah. Yang bakal q postingkan kali ini adalah
laporan observasi (Tugas Kelompok Besar matkul Teori Pembelajaran IPS)...yang
sampe berita ini diturunkan, belum juga bisa q selesaikan..
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Kegiatan Observasi
Istilah
observasi berasal dan bahasa Latin yang berarti ”melihat” dan “memperhatikan”.
Istilah observasi diarahkan pada kegiatan memperhatikan secara akurat, mencatat
fenomena yang muncul, dan mempertimbangkan hubungan antar aspek dalam fenomena
tersebut. Pada dasarnya observasi bertujuan untuk mendeskripsikan setting yang dipelajari,
aktivitas-aktivitas yang berlangsung, orang-orang yang terlibat dalam
aktivitas, dan makna kejadian dilihat dan perspektif subjek yang terlibat dalam
kejadian yang diamati tersebut. Deskripsi harus kuat, faktual, sekaligus teliti
tanpa harus dipenuhi berbagai hal yang tidak relevan (Diunduh dari http://dunia-penelitian.blogspot.com/2011/11/pengertian-dan-penggunaan-teknik.html,
diakses pada Selasa, 13 Nopember 2012). Berangkat dari konsep tersebut, dalam
mendeskripsikan hasil kegiatan observasi pembelajaran, diungkapkan secara
detail dan sesuai dengan kenyataan yang terjadi dalam setting observasi.
Mempelajari
berbagai teori belajar akan lebih lengkap bilamana disertai dengan kegiatan observasi. Oleh
karena itu, sebagai kelanjutan dalam mempelajari berbagai teori belajar yang
telah dilaksanakan dalam perkuliahan, baik yang telah dilakukan melalui diskusi
dan pembahasan bersama, maka dilaksanakan pula kegiatan observasi pembelajaran.
Kegiatan observasi dimaksudkan untuk mengamati pelaksanaan pembelajaran di
kelas pada jenjang pendidikan tertentu.
Dalam kegiatan
perkuliahan yang telah dilaksanakan dalam enam kali pertemuan, telah membahas
mengenai beberapa teori belajar, antara lain: (1) teori belajar disiplin
mental; (2) teori belajar behavioristik; (3) teori belajar kognitif; (4) teori
belajar humanistik; (5) teori belajar kultural; dan (6) teori belajar andragogik.
Teori-teori belajar tersebut memiliki karakteristik, kelebihan, dan kelemahan
masing-masing. Aplikasi teori belajar di lembaga pendidikan, dalam hal ini di
sekolah, harus disesuaikan dengan aspek-aspek yang berkaitan dengan pelaksanaan
pembelajaran di kelas. Aspek-aspek tersebut seperti; usia peserta didik,
karakteristik peserta didik, materi pembelajaran, tujuan pembelajaran,
kebutuhan khusus, setting atau lingkungan belajar, dan lain sebagainya.
Aplikasi
teori-teori belajar bertujuan untuk mencapai keberhasilan, efektivitas, dan
efisiensi dalam pembelajaran yang dilangsungkan di kelas. Kenyataan bahwa
pemahaman mengenai teori-teori belajar di kalangan peserta didik memang masih
menjadi hal yang belum umum dalam penyelenggaraan pembelajaran di
sekolah-sekolah, tidak berarti bahwa selama ini praktek pembelajaran tidak
tercakup dalam teori-teori belajar. Sebenarnya pendidik telah mengaplikasikan
teori-teori belajar dalam pembelajaran yang diampunya.
Kegiatan
observasi yang dilakukan adalah untuk menganalisis aplikasi teori belajar yang
dilaksanakan di sekolah. Analisis dalam kegiatan observasi ini berangkat dari
kegiatan pengamatan yang dilakukan oleh kelompok observer terhadap proses pembelajaran
IPS di kelas. Analisis dilakukan untuk mengidentifikasi aplikasi teori belajar
tertentu yang diterpakan dalam pembelajaran yang telah dilakukan.
B.
Tujuan
Kegiatan Observasi
Kegiatan
observasi ini bertujuan untuk melakukan pengamatan kegiatan pembelajaran IPS di
SMP dan mendeskripsikan hasil observasi yang dilakukan. Tidak berhenti sampai
di sini, hasil observasi dianalisis, dengan cara mengidentifikasi jenis teori
belajar apa yang diaplikasikan oleh guru dalam pembelajaran yang diampunya.
Observasi berlangsung satu kali pertemuan.
C.
Ruang
Lingkup Kegiatan Observasi
Dalam observasi
yang dilaksanakan secara berkelompok ini pada awalnya membatasi ruang lingkup
kegiatan observasi pada pengamatan pembelajaran di kelas dengan metode non partisipate obsevation, yang
kemudian berkembang menjadi partisipate
observation. Non partisipate
observation adalah kegiatan pengamatan, dimana observer berdiri sebagai ‘orang luar’ dalam kegiatan observasi yang
dilakukan. Kelompok observer hanya
melihat, mengamati, mencatat, dan membuat dokumentasi observasi. Sedangkan partisipate observation adalah kegiatan
pengamatan dimana pengamat selain mengamati situasi yang terjadi, juga
melakukan keterlibatan langsung dalam latar yang diamati. Partisipate observation dilakukan setelah mendapat ijin dari guru
bersangkutan.
Keterlibatan observer dalam kegiatan pembelajaran
dilakukan seminimal mungkin agar tidak mempengaruhi arah proses pembelajaran
yang mengacu pada teori belajar tententu. Dilihat dari porsi intensi dan
eksistensi observer dengan keterlibatan observer secara minimal merupakan
kategori surface observation. Keterlibatan
observer antara lain adalah berbaur
dengan kelompok siswa dan memberikan pertanyaan pada kelompok siswa yang sedang
mempresentasikan hasil kerja kelompoknya.
Pada saat
kelompok siswa mengerjakan soal latihan, observers
berbaur dengan kelompok-kelompok kerja, membimbing siswa yang mengalami
kesulitan dalam menjawab soal latihan. Bimbingan yang dilakukan dengan
memberikan pertanyaan umpanan, memberikan informasi tambahan yang berkaitan
dengan tugas, tidak dengan memberikan jawaban soal latihan. Bimbingan yang
dilakukan observer sama dengan yang dilakukan oleh guru yang bersangkutan.
Pertanyaan yang diajukan oleh observer pada saat kelompok siswa
mempresentasikan hasil pekerjaannya, dimaksudkan untuk menarik perhatian audience agar turut aktif dalam diskusi
kelas.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pelaksanaan
Observasi
Kegiatan
observasi kelompok dilaksanakan untuk memenuhi tugas mata kuliah Teori
Pembelajaran IPS. Observasi dikategorikan sebagai salah satu model pembelajaran
kontekstual – aktual. Pelaksanaan observasi memberikan gambaran secara nyata
situasi dan kondisi tertentu. Observasi pembelajaran di kelas memberikan
tambahan wawasan bagi kelompok observer
mengenai praktek pembelajaran IPS di sekolah.
Telah disebutkan
di bagian pendahuluan laporan ini, metode observasi yang digunakan oleh
kelompok observer adalah dengan partisipate observation, yakni dengan
berbaur dalam situasi belajar. Selama kegiatan observasi berlangsung, kelompok observer melakukan pencatatan proses
pembelajaran serta melakukan kegiatan pendokumentasian pembelajaran. Pencatatan
bertujuan untuk menangkap segala aspek dalam proses pembelajaran.
Pendokumentasian pembelajaran dilakukan dengan cara merekam proses pembelajaran
di kelas dengan menggunakan kamera video dan dengan cara mengumpulkan
dokumen-dokumen pembelajaran, seperti silabus, hand-out materi (yang diperoleh dengan mem-foto copy buku peganggan siswa), dan daftar presensi siswa. Berikut
adalah pelaksanaan observasi yang dilakukan oleh kelompok observer:
1. Tempat
dan waktu pelaksanaan kegiatan observasi.
Obsevasi
dilaksanakan di SMP Negeri 1 Pajangan dengan alamat Kamijoro, Sendangsari,
Pajangan, Bantul, Yogyakarta. Kelas yang diobservasi adalah kelas VIII C,
dengan jumlah siswa 37 anak.
Observasi
dilaksanakan pada Sabtu, 10 Nopember 2012, pada jam pelajaran ke ... - ...,
yakni pada pukul 10.25 – 11.45 Dalam satu kali tatap muka adalah dua jam
pelajaran atau 2 x 40 menit.
2. Aspek-aspek
yang berkaitan dengan observasi.
Guru pengampu : Ibu Elizabeth Kurniati, S.Pd
NIP :
19610922 198412 2 001
Mata pelajaran : IPS, meliputi à
Ekonomi, Sejarah, dan Geografi.
Sebelum dan
sesudah kegiatan observasi pembelajaran di kelas, kelompok observer juga
melakukan wawancara dengan guru pengampu. Diperoleh keterangan bahwa
pembelajaran IPS di SMP Negeri 1 Pajangan belum dilaksanakan secara terpadu.
Kegiatan pembelajaran IPS meliputi tiga bidang keilmuan, antara lain Ekonomi,
Sejarah dan Geografi. Pelaksanaan pembelajaran untuk setiap bidang keilmuan
dilakukan dengan bergantian setiap dua kali tatap muka. Artinya bilamana dalam
dua kali tatap muka membahas satu bidang keilmuan maka untuk pertemuan
selanjutnya diatur pula demikian secara bergiliran. Berikut penjelasan dalam
bentuk tabel:
Tabel 1. Ilustrasi
pembagian waktu tatap muka pembelajaran IPS di SMP Negeri 1 Pajangan.
Diakui
pula oleh guru pengampu mata pelajaran, bahwa pengaturan waktu tatap muka
tersebut menjadikan pembelajaran kurang efektif dan efisien karena penyampaian
materi menjadi tidak runtut dan harus terpotong untuk bidang keilmuan yang
lain. Di sebutkan pula, bahwa siswa mengalami kesulitan belajar manakala tujuan
pembelajaran pada tatap muka sebelumnya belum tercapai, padahal siswa belum
menguasai indikator dan kompetensi pembelajaran.
3. Kesulitan
dan hambatan.
Dalam observasi
yang dilakukan, guru dengan jujur menyampaikan bahwa, yang bersangkutan belum
menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), sehingga pada bagian lampiran
laporan ini, tidak terdapat RPP. RPP memiliki fungsi penting dalam kegiatan
pembelajaran, karena deskripsi mengenai persiapan – pelaksanaan – penilaian
proses pembelajaran tercantum dalam RPP.
Namun demikian, hal ini tidak menjadi permasalahan yang signifikan dalam
kegiatan observasi yang dilakukan. Oleh karenanya, dalam hasil observasi
kelompok ini, penjabaran RPP tidak berasal dari RPP yang dimiliki dan disusun
oleh guru, tetapi merupakan refleksi dari hasil pengamatan yang dilakukan
terhadap pembelajaran yang diobservasi.
Refleksi yang
dimaksud adalah penjabaran proses pembelajaran yang akan dideskripsikan secara
runtut, sistematis, dan lengkap sebagaimana pengamatan yang dilaksanakan. Ini
berarti ada peleburan istilah, bukan RPP (bukan rencana) tetapi pelaksanaan
pembelajaran yang dideskripsikan secara naratif. Harapannya agar laporan
observasi ini tersusun secara lengkap, disamping memudahkan kelompok observer
dalam melakukan analisis yang dikaitkan dengan aplikasi teori belajar.
.
B.
Deskripsi
Hasil Observasi
Pada
waktu observasi dilakukan, pembelajaran IPS yang dipelajari adalah Ekonomi,
pada Kompetensi Dasar 3.2. Berikut adalah tabel SK/KD dalam satu chapter:
Standar Kompetensi
|
Kompetensi Dasar
|
3.. Memahami Usaha Manusia Memenuhi Kebutuhan
|
3.1.
Mendeskripsikan hubungan antara kelangkaan sumber
daya dengan kebutuhan manusia yang tidak terbatas.
|
3.2. Mendeskripsikan pelaku ekonomi rumah
tangga, masyarakat, perusahaan, koperasi, dan negara.
|
|
3.3.
Mengidentifikasi bentuk pasar dalam kegiatan
ekonomi masyarakat.
|
Tabel
2.
SK/KD pada bagian pelaksanaan pembelajaran yang diobservasi.
Berikut adalah
silabus aplikatif, yang digunakan dalam pembelajaran yang diobservasi. Dalam
laporan observasi ini hanya disajikan pada bagian yang berkaitan dengan
kegiatan pembelajaran yang diobservasi saja, yakni silabus pada KD 3.2 saja.
Dalam tatap muka yang dilakukan, pembelajaran sampai pada indikator à menggolongkan pelaku ekonomi utama dalam
perekonomian Indonesia.
SK :
3.. Memahami Usaha Manusia Memenuhi
Kebutuhan
|
|||||
KD:
3.2. Mendeskripsikan pelaku ekonomi rumah tangga, masyarakat, perusahaan,
koperasi, dan negara.
|
|||||
Indikator
|
Materi
|
Kegiatan
Pembelajaran
|
Penilaian
|
Nilai
Karakter yang Dikembangkan
|
|
Menggolongkan pelaku
ekonomi utama dalam perekonomian Indonesia
|
Pelaku ekonomi
|
Membaca referensi
dan mendiskusikan pelaku ekonomi secara bekerja sama dengan kelompok
|
Latihan soal uraian,
presentasi, diskusi
|
Percaya diri dan
kerjasama
|
|
Mengidentifikasi peranan dan tujuan 3 sektor usaha formal
(BUMN, BUMS, dan Koperasi).
|
Peranan dan tujuan tiga sektor usaha formal
|
Mengkaji peranan dan tujuan 3 sektor usaha formal
|
Tes tulis/ Tes uraian
|
-
|
|
Mengidentifikasi pokok-pokok perkoperasian di Indonesia
(pengertian, landasan, sejarah, keanggotaan, sumber, modal, prinsip).
|
Pokok-pokok koperasi Indonesia
|
Mengidentifikasi perkoperasian Indonesia
|
Tes tulis/ Tes uraian
|
-
|
|
Mengidentifikasi cara pendirian, tujuan, peranan, ciri,
manfaat, RAT, cara pembagian SHU, pembubaran, jenis usaha.
|
Pendirian usaha koperasi
|
Mengidentifikasi tentang usaha koperasi
|
Tes tulis/ Tes uraian
|
-
|
|
Mampu menampilkan simulasi dalam cara pendirian koperasi
|
Tata cara mendirikan koperasi
|
Simulasi tata cara berdirinya koperasi
|
Tes tulis/ Tes uraian
|
-
|
|
Tabel
3.
Silabus KD 3.2.
Pelaksanaan
pembelajaran IPS berdasarkan hasil observasi dideskripsikan secara naratif, sebagai
berikut:
I.
Standar Kompetensi : 3. Memahami Usaha Manusia Memenuhi Kebutuhan.
II. Kompetensi
Dasar : 3.2. Mendeskripsikan
pelaku ekonomi rumah tangga, masyarakat, perusahaan, koperasi, dan negara.
III. Indikator : Menggolongkan
pelaku ekonomi utama dalam perekonomian Indonesia.
IV. Tujuan
Pembelajaran : Pada akhir
pembelajaran, diharapkan siswa mampu menggolongkan pelaku ekonomi utama dalam
perekonomian Indonesia.
V. Materi
Pembelajaran : Pelaku ekonomi.
VI. Kegiatan
Pembelajaran
1. Pendahuluan
(5 menit):
a. Guru
memberi salam pada siswa.
b. Guru
mengabsen dan menanyakan kondisi siswa.
c. Guru
menginformasikan tujuan kompetensi yang ingin dicapai.
2. Kegiatan
inti (70 menit):
a. Guru
memberikan penjelasan materi pada siswa disertai dengan tanya jawab (15’).
b. Latihan
kelompok (30’).
c. Presentasi
dan diskusi (20’).
d. Evaluasi
dan penarikan kesimpulan bersama (5’).
3. Penutup
(5 menit):
a. Pengumpulan
tugas.
b. Penenangan.
Catatan:
VII.Metode,
Media, dan Sumber Pembelajaran
1. Metode
Pembelajaran:
a. Ceramah
singkat dan tanya jawab
b. Penugasan
kelompok secara tertulis
c. Presentasi
dan diskui
2. Media
Pembelajaran:
a. –
b.
3. Sumber
Pembelajaran:
a. ...
VIII. Penilaian
IX. Soal,
Kunci Jawaban, dan Kisi-kisi Soal
|
Berikut adalah bagan
yang menggambarkan alur pelaksanaan pembelajaran yang diobservasi:
C.
Analisis
Observasi Kelas dengan Aplikasi Teori Belajar yang Digunakan
wah wah hebat nih buguru postnya,,,
BalasHapusBuannnyakkkkkkk nye,,,,@
Sayang belum tak baca sedianten,,,ngapunnten nggehhh,,,
Mbak Zuky Makasih atas inspirasinya
BalasHapusJaponi --> ga perlu kmu baca smua...hhe
BalasHapusPak Sigit Zuniardi --> alhamdulillah pak jika bermanfaat.. ^^
perlu di follow up-i setelah di observasi ya bu ,,,,forward IPS
BalasHapusposisi sy (+ teman2 waktu itu hanya sebagai observer pak, untuk tugas mata kuliah. Kita berdiskusi dengan guru yang diobservasi sebelum dan sesudah pembelajaran, tapi hanya untuk koordinasi dan formalitas. Tidak untuk menyampaikan hasil pengamatan kami dan tidak pula memberikan kritik maupun saran), follow up seharusnya dilakukan oleh guru ybs dengan cara menemukan kelemahan-kelemahan dalam pembelajaran yang berlangsung.. hehe kira2 begitu pak
BalasHapus