my 24-7 notez

Selasa, 20 November 2012

LAPORAN OBSERVASI PEMBELAJARAN IPS DI SMP


By: zukazuka
Wah, lama ga posting ke my 24-7 notez rasanya kangeeen bgt.. Kalo q ga rajin posting nama blog q yang “my 24-7 notez” jadi ga cucok, kha-kha-kha.. but gpp, secara dah 4 hari ini q tepar.. 2 hari ga masuk kerja. Pas hari Minggu dipaksain berangkat kuliah malah di kelas rasanya mata panas, kepala nyut-nyutan, mana AC ruang kelas berasa membekukan bodi sampe ke hati, hah gaenak bener..
Awal mulanya sih cuma sepele lah, pas jalan-jalan hari Kamis (Libur nasional, tahun baru Islam), pergi ke rumah temen di Semanu n Karangmojo...tentunya with ma lover. Nenggok temen kuliah PKn dulu yang habis melahirkan (sebenarnya ga ‘habis’ sih, cos bebina dah usia 7 bulan, ini q baru sempat nenggok hari itu, q benerBENER temen yang buruk.. n sok sibuk). Padahal both temen2 akrab, segenk pula pas kuliah di PKn UNY dulu..



Habis tu, ke rumah temen yang di Karangmojo, yang nikah Minggu 4 Nopember 2012, n q ga bisa datang pas hari “H”-nya...Cuaca panas, dengan bodohnya, q habisin 2 botol jus dingin dalam kemasan yang segeeeeerrrrrr banget. Padal q paling pantang kebanyakan minum es. Begitu penyakit q kambuh (hidung tersiksa karena pilex), dirumah my mam dah ceramah macem-macem, tentang es, tentang hujan, tentang nekad hujan-hujanan sepulang kerja, tentang hubungan antara es, hujan, hidung, penyakitan, dan kengeyelan...
Gila-gila, ni modem minta dibanting pa ya?! Tiap kali dipake kok mesti error..Ha-ha ketauan brutalnya. Well, sebenernya i’ve got lot of home workz. Mulai dari urusan pekerjaan sampe urusan kuliah. Yang bakal q postingkan kali ini adalah laporan observasi (Tugas Kelompok Besar matkul Teori Pembelajaran IPS)...yang sampe berita ini diturunkan, belum juga bisa q selesaikan..
BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang Kegiatan Observasi
Istilah observasi berasal dan bahasa Latin yang berarti ”melihat” dan “memperhatikan”. Istilah observasi diarahkan pada kegiatan memperhatikan secara akurat, mencatat fenomena yang muncul, dan mempertimbangkan hubungan antar aspek dalam fenomena tersebut. Pada dasarnya observasi bertujuan untuk mendeskripsikan setting yang dipelajari, aktivitas-aktivitas yang berlangsung, orang-orang yang terlibat dalam aktivitas, dan makna kejadian dilihat dan perspektif subjek yang terlibat dalam kejadian yang diamati tersebut. Deskripsi harus kuat, faktual, sekaligus teliti tanpa harus dipenuhi berbagai hal yang tidak relevan (Diunduh dari http://dunia-penelitian.blogspot.com/2011/11/pengertian-dan-penggunaan-teknik.html, diakses pada Selasa, 13 Nopember 2012). Berangkat dari konsep tersebut, dalam mendeskripsikan hasil kegiatan observasi pembelajaran, diungkapkan secara detail dan sesuai dengan kenyataan yang terjadi dalam setting observasi.
Mempelajari berbagai teori belajar akan lebih lengkap bilamana  disertai dengan kegiatan observasi. Oleh karena itu, sebagai kelanjutan dalam mempelajari berbagai teori belajar yang telah dilaksanakan dalam perkuliahan, baik yang telah dilakukan melalui diskusi dan pembahasan bersama, maka dilaksanakan pula kegiatan observasi pembelajaran. Kegiatan observasi dimaksudkan untuk mengamati pelaksanaan pembelajaran di kelas pada jenjang pendidikan tertentu.
Dalam kegiatan perkuliahan yang telah dilaksanakan dalam enam kali pertemuan, telah membahas mengenai beberapa teori belajar, antara lain: (1) teori belajar disiplin mental; (2) teori belajar behavioristik; (3) teori belajar kognitif; (4) teori belajar humanistik; (5) teori belajar kultural; dan (6) teori belajar andragogik. Teori-teori belajar tersebut memiliki karakteristik, kelebihan, dan kelemahan masing-masing. Aplikasi teori belajar di lembaga pendidikan, dalam hal ini di sekolah, harus disesuaikan dengan aspek-aspek yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran di kelas. Aspek-aspek tersebut seperti; usia peserta didik, karakteristik peserta didik, materi pembelajaran, tujuan pembelajaran, kebutuhan khusus, setting atau lingkungan belajar, dan lain sebagainya.
Aplikasi teori-teori belajar bertujuan untuk mencapai keberhasilan, efektivitas, dan efisiensi dalam pembelajaran yang dilangsungkan di kelas. Kenyataan bahwa pemahaman mengenai teori-teori belajar di kalangan peserta didik memang masih menjadi hal yang belum umum dalam penyelenggaraan pembelajaran di sekolah-sekolah, tidak berarti bahwa selama ini praktek pembelajaran tidak tercakup dalam teori-teori belajar. Sebenarnya pendidik telah mengaplikasikan teori-teori belajar dalam pembelajaran yang diampunya.
Kegiatan observasi yang dilakukan adalah untuk menganalisis aplikasi teori belajar yang dilaksanakan di sekolah. Analisis dalam kegiatan observasi ini berangkat dari kegiatan pengamatan yang dilakukan oleh kelompok observer terhadap proses pembelajaran IPS di kelas. Analisis dilakukan untuk mengidentifikasi aplikasi teori belajar tertentu yang diterpakan dalam pembelajaran yang telah dilakukan. 

B.       Tujuan Kegiatan Observasi
Kegiatan observasi ini bertujuan untuk melakukan pengamatan kegiatan pembelajaran IPS di SMP dan mendeskripsikan hasil observasi yang dilakukan. Tidak berhenti sampai di sini, hasil observasi dianalisis, dengan cara mengidentifikasi jenis teori belajar apa yang diaplikasikan oleh guru dalam pembelajaran yang diampunya. Observasi berlangsung satu kali pertemuan.

C.      Ruang Lingkup Kegiatan Observasi
Dalam observasi yang dilaksanakan secara berkelompok ini pada awalnya membatasi ruang lingkup kegiatan observasi pada pengamatan pembelajaran di kelas dengan metode non partisipate obsevation, yang kemudian berkembang menjadi partisipate observation. Non partisipate observation adalah kegiatan pengamatan, dimana observer berdiri sebagai ‘orang luar’ dalam kegiatan observasi yang dilakukan. Kelompok observer hanya melihat, mengamati, mencatat, dan membuat dokumentasi observasi. Sedangkan partisipate observation adalah kegiatan pengamatan dimana pengamat selain mengamati situasi yang terjadi, juga melakukan keterlibatan langsung dalam latar yang diamati. Partisipate observation dilakukan setelah mendapat ijin dari guru bersangkutan.
Keterlibatan observer dalam kegiatan pembelajaran dilakukan seminimal mungkin agar tidak mempengaruhi arah proses pembelajaran yang mengacu pada teori belajar tententu. Dilihat dari porsi intensi dan eksistensi observer dengan keterlibatan observer secara minimal merupakan kategori surface observation. Keterlibatan observer antara lain adalah berbaur dengan kelompok siswa dan memberikan pertanyaan pada kelompok siswa yang sedang mempresentasikan hasil kerja kelompoknya.
Pada saat kelompok siswa mengerjakan soal latihan, observers berbaur dengan kelompok-kelompok kerja, membimbing siswa yang mengalami kesulitan dalam menjawab soal latihan. Bimbingan yang dilakukan dengan memberikan pertanyaan umpanan, memberikan informasi tambahan yang berkaitan dengan tugas, tidak dengan memberikan jawaban soal latihan. Bimbingan yang dilakukan observer sama dengan yang dilakukan oleh guru yang bersangkutan. Pertanyaan yang diajukan oleh observer pada saat kelompok siswa mempresentasikan hasil pekerjaannya, dimaksudkan untuk menarik perhatian audience agar turut aktif dalam diskusi kelas.
BAB II
PEMBAHASAN

A.      Pelaksanaan Observasi
Kegiatan observasi kelompok dilaksanakan untuk memenuhi tugas mata kuliah Teori Pembelajaran IPS. Observasi dikategorikan sebagai salah satu model pembelajaran kontekstual – aktual. Pelaksanaan observasi memberikan gambaran secara nyata situasi dan kondisi tertentu. Observasi pembelajaran di kelas memberikan tambahan wawasan bagi kelompok observer mengenai praktek pembelajaran IPS di sekolah.
Telah disebutkan di bagian pendahuluan laporan ini, metode observasi yang digunakan oleh kelompok observer adalah dengan partisipate observation, yakni dengan berbaur dalam situasi belajar. Selama kegiatan observasi berlangsung, kelompok observer melakukan pencatatan proses pembelajaran serta melakukan kegiatan pendokumentasian pembelajaran. Pencatatan bertujuan untuk menangkap segala aspek dalam proses pembelajaran. Pendokumentasian pembelajaran dilakukan dengan cara merekam proses pembelajaran di kelas dengan menggunakan kamera video dan dengan cara mengumpulkan dokumen-dokumen pembelajaran, seperti silabus, hand-out materi (yang diperoleh dengan mem-foto copy buku peganggan siswa), dan daftar presensi siswa. Berikut adalah pelaksanaan observasi yang dilakukan oleh kelompok observer:
1.      Tempat dan waktu pelaksanaan kegiatan observasi.
Obsevasi dilaksanakan di SMP Negeri 1 Pajangan dengan alamat Kamijoro, Sendangsari, Pajangan, Bantul, Yogyakarta. Kelas yang diobservasi adalah kelas VIII C, dengan jumlah siswa 37 anak.
Observasi dilaksanakan pada Sabtu, 10 Nopember 2012, pada jam pelajaran ke ... - ..., yakni pada pukul 10.25 – 11.45 Dalam satu kali tatap muka adalah dua jam pelajaran atau 2 x 40 menit.
2.      Aspek-aspek yang berkaitan dengan observasi.
Guru pengampu         : Ibu Elizabeth Kurniati, S.Pd
NIP                            : 19610922 198412 2 001
Mata pelajaran            : IPS, meliputi à Ekonomi, Sejarah, dan Geografi.
Sebelum dan sesudah kegiatan observasi pembelajaran di kelas, kelompok observer juga melakukan wawancara dengan guru pengampu. Diperoleh keterangan bahwa pembelajaran IPS di SMP Negeri 1 Pajangan belum dilaksanakan secara terpadu. Kegiatan pembelajaran IPS meliputi tiga bidang keilmuan, antara lain Ekonomi, Sejarah dan Geografi. Pelaksanaan pembelajaran untuk setiap bidang keilmuan dilakukan dengan bergantian setiap dua kali tatap muka. Artinya bilamana dalam dua kali tatap muka membahas satu bidang keilmuan maka untuk pertemuan selanjutnya diatur pula demikian secara bergiliran. Berikut penjelasan dalam bentuk tabel:
Tabel 1. Ilustrasi pembagian waktu tatap muka pembelajaran IPS di SMP Negeri 1 Pajangan.

Diakui pula oleh guru pengampu mata pelajaran, bahwa pengaturan waktu tatap muka tersebut menjadikan pembelajaran kurang efektif dan efisien karena penyampaian materi menjadi tidak runtut dan harus terpotong untuk bidang keilmuan yang lain. Di sebutkan pula, bahwa siswa mengalami kesulitan belajar manakala tujuan pembelajaran pada tatap muka sebelumnya belum tercapai, padahal siswa belum menguasai indikator dan kompetensi pembelajaran.
3.      Kesulitan dan hambatan.
Dalam observasi yang dilakukan, guru dengan jujur menyampaikan bahwa, yang bersangkutan belum menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), sehingga pada bagian lampiran laporan ini, tidak terdapat RPP. RPP memiliki fungsi penting dalam kegiatan pembelajaran, karena deskripsi mengenai persiapan – pelaksanaan – penilaian proses pembelajaran tercantum dalam RPP.  Namun demikian, hal ini tidak menjadi permasalahan yang signifikan dalam kegiatan observasi yang dilakukan. Oleh karenanya, dalam hasil observasi kelompok ini, penjabaran RPP tidak berasal dari RPP yang dimiliki dan disusun oleh guru, tetapi merupakan refleksi dari hasil pengamatan yang dilakukan terhadap pembelajaran yang diobservasi.
Refleksi yang dimaksud adalah penjabaran proses pembelajaran yang akan dideskripsikan secara runtut, sistematis, dan lengkap sebagaimana pengamatan yang dilaksanakan. Ini berarti ada peleburan istilah, bukan RPP (bukan rencana) tetapi pelaksanaan pembelajaran yang dideskripsikan secara naratif. Harapannya agar laporan observasi ini tersusun secara lengkap, disamping memudahkan kelompok observer dalam melakukan analisis yang dikaitkan dengan aplikasi teori belajar.
.
B.       Deskripsi Hasil Observasi
Pada waktu observasi dilakukan, pembelajaran IPS yang dipelajari adalah Ekonomi, pada Kompetensi Dasar 3.2. Berikut adalah tabel SK/KD dalam satu chapter:
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
3.. Memahami Usaha Manusia Memenuhi Kebutuhan
3.1.   Mendeskripsikan hubungan antara kelangkaan sumber daya dengan kebutuhan manusia yang tidak terbatas.
3.2.   Mendeskripsikan pelaku ekonomi rumah tangga, masyarakat, perusahaan, koperasi, dan negara.
3.3.   Mengidentifikasi bentuk pasar dalam kegiatan ekonomi masyarakat.
Tabel 2. SK/KD pada bagian pelaksanaan pembelajaran yang diobservasi.
Berikut adalah silabus aplikatif, yang digunakan dalam pembelajaran yang diobservasi. Dalam laporan observasi ini hanya disajikan pada bagian yang berkaitan dengan kegiatan pembelajaran yang diobservasi saja, yakni silabus pada KD 3.2 saja. Dalam tatap muka yang dilakukan, pembelajaran sampai pada indikator à  menggolongkan pelaku ekonomi utama dalam perekonomian Indonesia.
SK :    3.. Memahami Usaha Manusia Memenuhi Kebutuhan

KD: 3.2. Mendeskripsikan pelaku ekonomi rumah tangga, masyarakat, perusahaan, koperasi, dan negara.

Indikator
Materi
Kegiatan Pembelajaran
Penilaian
Nilai Karakter yang Dikembangkan
Menggolongkan pelaku ekonomi utama dalam perekonomian Indonesia
Pelaku ekonomi
Membaca referensi dan mendiskusikan pelaku ekonomi secara bekerja sama dengan kelompok
Latihan soal uraian, presentasi, diskusi
Percaya diri dan kerjasama
Mengidentifikasi peranan dan tujuan 3 sektor usaha formal (BUMN, BUMS, dan Koperasi).
Peranan dan tujuan tiga sektor usaha formal
Mengkaji peranan dan tujuan 3 sektor usaha formal
Tes tulis/ Tes uraian
-
Mengidentifikasi pokok-pokok perkoperasian di Indonesia (pengertian, landasan, sejarah, keanggotaan, sumber, modal, prinsip).
Pokok-pokok koperasi Indonesia
Mengidentifikasi perkoperasian Indonesia
Tes tulis/ Tes uraian
-
Mengidentifikasi cara pendirian, tujuan, peranan, ciri, manfaat, RAT, cara pembagian SHU, pembubaran, jenis usaha.
Pendirian usaha koperasi
Mengidentifikasi tentang usaha koperasi
Tes tulis/ Tes uraian
-
Mampu menampilkan simulasi dalam cara pendirian koperasi
Tata cara mendirikan koperasi
Simulasi tata cara berdirinya koperasi
Tes tulis/ Tes uraian
-






Tabel 3. Silabus KD 3.2.
Pelaksanaan pembelajaran IPS berdasarkan hasil observasi dideskripsikan secara naratif, sebagai berikut:

SK 3/ KD 3.2

Pertemuan:
Kelas/ Semester
Alokasi Waktu:
KKM:
KBB:

VIII/ 1
2 x 40’

Percaya diri dan kerjasama

I.         Standar Kompetensi        :  3. Memahami Usaha Manusia Memenuhi Kebutuhan.
II.      Kompetensi Dasar            : 3.2. Mendeskripsikan pelaku ekonomi rumah tangga, masyarakat, perusahaan, koperasi, dan negara.
III.   Indikator                          : Menggolongkan pelaku ekonomi utama dalam perekonomian Indonesia.
IV.   Tujuan Pembelajaran        : Pada akhir pembelajaran, diharapkan siswa mampu menggolongkan pelaku ekonomi utama dalam perekonomian Indonesia.
V.      Materi Pembelajaran        :   Pelaku ekonomi.
VI.   Kegiatan Pembelajaran   
1.      Pendahuluan (5 menit):
a.       Guru memberi salam pada siswa.
b.      Guru mengabsen dan menanyakan kondisi siswa.
c.       Guru menginformasikan tujuan kompetensi yang ingin dicapai.
2.      Kegiatan inti (70 menit):
a.       Guru memberikan penjelasan materi pada siswa disertai dengan tanya jawab (15’).
b.      Latihan kelompok (30’).
c.       Presentasi dan diskusi (20’).
d.      Evaluasi dan penarikan kesimpulan bersama (5’).
3.      Penutup (5 menit):
a.       Pengumpulan tugas.
b.      Penenangan.
                                                                   TABEL KEGIATAN INTI
EKSPLORASI
*    Pada bagian ini guru memberikan penjelasan mengenai materi pelajaran tentang pelaku ekonomi.
*    Penjelasan yang diberikan adalah penjelasan secara singkat mengenai pelaku ekonomi. Disebutkan oleh guru bahwa terdapat tiga pelaku ekonomi, yakni: (1) rumah tangga keluarga; (2) rumah tangga perusahaan; dan (3) rumah tangga pemerintah.
*    Selanjutnya dijelaskan bahwa ketiga pelaku ekonomi tersebut memiliki peranan sebagai konsumen, produsen, dan distributor dalam kegiatan ekonomi yang dilakukannya.
*    Setelah menjelaskan materi dasar, guru mengajukan pertanyaan pada siswa mengenai contoh tiga peranan yang dilakukan masing-masing pelaku ekonomi tersebut.
*    Agar memperjelas pemahaman siswa, guru mencontohkan rumah tangga keluarga yang berperan sebagai konsumen, dikaitkan dengan kebiasaan masyarakat di Bantul dan kebiasaan keluarga siswa. Dalam hal ini guru menyebutkan misalnya orang tua siswa sebagai perajin emping melinjo.
*    Berikut contoh peranan pelaku ekonomi, yang dijelaskan oleh guru à (1) Sebagai konsumen, orang tua siswa membeli melinjo; (2) sebagai produsen, melinjo dibuat menjadi emping oleh orang tua siswa; dan (3) sebagai distributor, emping melinjo dijual ke pasar oleh orang tua siswa.
*    Berdasarkan penjelasan tersebut siswa diarahkan untuk memahami dan dapat membuat contoh sendiri.
*    Pemberian contoh peranan pelaku ekonomi (dalam hal ini rumah tangga perusahaan dan rumah tangga pemerintah) dilanjutkan oleh guru secara singkat.
ELABORASI
*    Guru membentuk kelompok-kelompok kerja yang terdiri antara 4 – 5 orang siswa. Siswa ditugasi mengerjakan soal latihan kelompok yang telah didektekan oleh guru.
*    Dalam pelaksanaan kerja kelompok siswa saling bertukar pikiran, mengajukan pendapat, sehingga terjadi diskusi intern dalam kelompok siswa.
*    Setelah waktu pengerjaan soal selesai, guru menawarkan pada setiap kelompok untuk mempresentasikan hasil pekerjaannya.
*    Namun demikian, siswa terlihat malu dan kurang percaya diri untuk tampil di kelas, sehingga guru menunjuk kelompok siswa untuk maju secara bergiliran.
*    Presentasi dilakukan oleh tiga kelompok secara bergiliran.
KONFIRMASI
*    Presentasi dilanjutkan dengan diskusi. Guru mempersilahkan audience untuk mengajukan pertanyaan.
*    Pada awalnya siswa terlihat kurang antusias dengan presentasi yang berlangsung. Setelah mendapatkan beberapa pertanyaan pancingan dari observer, akhirnya beberapa siswa memberikan pendapatnya, baik melalui pertanyaan maupun jawaban.

Catatan:
Teknis Penugasan Kelompok:

*    Guru memberikan pengarahan pada siswa agar membentuk kelompok yang berjumlah 4 – 5 orang siswa. Pembentukan kelompok ditentukan secara otoriter oleh guru, dimaksudkan agar pembentukan kelompok efisien secara waktu.
*    Guru membagikan selembar kertas pada setiap kelompok untuk menjawab soal latihan.
*    Guru memberikan tugas tertulis yang soal pertanyaannya didiktekan oleh guru.
*    Siswa mengerjakan tugas secara berkelompok.
*    Setelah waktu yang ditentukan usai, kelompok siswa diminta untuk mempresentasikan hasil pekerjaannya.

VII.Metode, Media, dan Sumber Pembelajaran
1.      Metode Pembelajaran:
a.       Ceramah singkat dan tanya jawab
b.      Penugasan kelompok secara tertulis
c.       Presentasi dan diskui
2.      Media Pembelajaran:
a.      
b.       
3.      Sumber Pembelajaran:
a.       ...
VIII.       Penilaian
IX.   Soal, Kunci Jawaban, dan Kisi-kisi Soal


Berikut adalah bagan yang menggambarkan alur pelaksanaan pembelajaran yang diobservasi:


 
C.      Analisis Observasi Kelas dengan Aplikasi Teori Belajar yang Digunakan



5 komentar:

  1. wah wah hebat nih buguru postnya,,,
    Buannnyakkkkkkk nye,,,,@
    Sayang belum tak baca sedianten,,,ngapunnten nggehhh,,,

    BalasHapus
  2. Mbak Zuky Makasih atas inspirasinya

    BalasHapus
  3. Japoni --> ga perlu kmu baca smua...hhe
    Pak Sigit Zuniardi --> alhamdulillah pak jika bermanfaat.. ^^

    BalasHapus
  4. perlu di follow up-i setelah di observasi ya bu ,,,,forward IPS

    BalasHapus
  5. posisi sy (+ teman2 waktu itu hanya sebagai observer pak, untuk tugas mata kuliah. Kita berdiskusi dengan guru yang diobservasi sebelum dan sesudah pembelajaran, tapi hanya untuk koordinasi dan formalitas. Tidak untuk menyampaikan hasil pengamatan kami dan tidak pula memberikan kritik maupun saran), follow up seharusnya dilakukan oleh guru ybs dengan cara menemukan kelemahan-kelemahan dalam pembelajaran yang berlangsung.. hehe kira2 begitu pak

    BalasHapus