my 24-7 notez

Kamis, 23 Mei 2013

GELOMBANG-GELOMBANG BESAR PERUBAHAN NUSANTARA



Tulisan ini berdasarkan ceramah dan kuliah Prof.Joko Suryo. Keseluruhan content merupakan analisis Prof.Joko Suryo mengenai dinamika historis bangsa Indonesia.
KULIAH         : Prof.JOKO SURYO
MATKUL        : IPS Terpadu

1.     Faktor-faktor Dinamika Integratif Disintegratif Masyarakat dan Bangsa Indonesia dalam Perjalanan Sejarah.
^Semenjak wilayah kepulauan Nusantara yang terletak di kawasan Asia Tenggara terbentuk dan dihuni oleh penduduk yang berbahasa Melayu-Austronesia, sejarah masyarakat dan kebudayaan kepulauan Nusantara dimulai, atau terbentuknya wilayah kepulauan di Asia Tenggara diperkirakan terjadi pada periode interasial 1 – 5 juta tahun yang lalu. Sementara migrasi penghunian kepulauana oleh penduduk berbahasa Melayu-Austronesia diperkirakan 4 – 5 ribu tahun yang lalu.
^ Sepanjang perjalanan sejarah selama 2 millenium yang lalu, penghuni wilayah kepulauan pada masa awal dikenal sebagai “Nusantara” mengalami gelombang perubahan-perubahan besar antara lain:
a.    GELOMBANG I: pembentukan komunitas dan masyarakat suku-suku (Tribal community) dan masyarakat desa (Village community and society). Masyarakat plural Nusantara Awal bercorak Bhinneka Tunggal Ika, sebagai hasil proses interaksi geo – eko – kultural pada masa peradaban Nusantara pra-aksara.
b.    GELOMBANG II: pembentukan komunitas dan masyarakat Kerajaan Nusantara, seperti Kerajaan Hindu – Buddha (Sriwijaya – Majapahit) dan Kerajaan Islam (Samudera Pasai, Malaka, Demak, Cirebon, Banten, Palembang, Banjarmasin, Makassar, Ternate-Tidore, Mataram, dsb). Masyarakat plural Nusantara bercorak Bhinneka Tunggal Ika sebagai hasil interaksi geo – eko -  historis – kultural yang melahirkan peradaban Nusantara Baru.
c.    GELOMBANG III: pembentukan Komunitas dan Masyarakat Kolonial. Periode terbentuknya wilayah Negara Hindia-Belanda (Nederlandsch-Indie), pada masa kepulauan Nusantara disatukan di bawah bendera Pax Neerlandica. Ciri à subordinasi, diskriminasi, sagragasi, dan eksploitasi mendasari pluralitas atau kemajemukan masyarakat pada jamannya. Masyarakat plural  Nederlandsch-Indie, sebagai hasil proses interaksi historis masyarakat Nusantara dengan masyarakat Barat pada era “globalisasi” awal atau “imperialisme dan kolonialisme” Barat, abad ke-19 s/d medio abad ke-20.
d.    GELOMBANG IV: pembentukan komunitas dan “Masyarakat Bangsa” dan “Negara Bangsa” terwujud sebagai hasil proses interaksi dinamis – historis masyarakat tanah jajahan melalui proses dekolonialisasi dan Indonesianisasi lahirnya masyarakat plural Indonesia bercorak Bhinneka Tunggal Ika Baru yang dibangun melalui proses integrasi, akulturasi, asimilasi, interaksi, toleransi, dan demokratisasi sejak awal abad ke-20 sampai akhir abad ke-20.
e.    GELOMBANG V: perjalanan masyarakat bangsa Indonesia menuju ke millennium ke-3. Kehidupan masyarakat bangsa Indonesia di Arena kehidupan Global. Masa krisis multidimensi dan masa dipersimpangan jalan: antara menuju jalan kea rah kebangkitan bangsa Indonesia Baru dan menuju kea rah kehancuran bangsa. Lahirnya masyarakat Indonesia Baru yang lebih mengedepankan kesadaran akan kebaruan nilai-nlai kehidupan masyarakat bangsa yang demokratis (civil society), berkebudayaan dan berperadaban multukultural yang mampu berkelangsungan hidup (sustainability) dalam dunia yang mengglobal.
 ^Akhir dari perjalanan pada awal millennium ke-3 Indonesia mengalami multikrisis dan kini tengah berjuang untuk mengatasinya.

2.     Masyarakat Indonesia kini tengah menghadapi tantangan krisi multidimensi sebagai dampak era globalisasi. Pada hakekatnya masyarakat dunia dan mayarakat Indonesia tengah mengalami dampak krisis multidimensi sebagai dampak dari berbagai era, antara lain:
a.    Pasca Perang Dingin (Post Cold War).
b.    Pasca Industri (Post Industrial Age).
c.    Mikroelektronik / Telekomunikasi (Microelectronical / Telecommunication Age).
d.    Produksi dan Konsumsi Massal (Mass Production and Mass Consumption).
e.    Globalization Era.
f.      Disntinuitas (Discontinuity) à gap / disfalitas / ketimpangan / ketidakmerataan kesempatan.
g.    Krisis (Crisis).
3.     Kini masyarakat Indonesia tengah mengalami perubahan structural dan cultural yang mendasar. Perubahan-perubahan tersebut meningkat terutama semenjak akhir abad ke-20 dan awal abad ke-21, antara lain:
a.    Pergeseran dari masyarakat tradisional ke masyarakat modern dan pasca modern.
b.    Pergeseran dari masyarakat pedesaan dan masyarakat perkotaan menuju pembentukan masyarakat desa dan kota baru.
c.    Pergeseran dari masyarakat agraris ke masyarakat industrial dan pasca industrial.
4.     Tantangan krisis multidimensi yang dihadapi masyarakat Indonesia pada masa kini; diperlukan kemampuan survival dan ketahanan mental / moral dan spiritual tinggi, untuk menghadapi krisis ekonomi, krisis kepercayaan, dan krisis kepemimpinan.
5.     Menuju kea rah masyarakat Indonesia modern yang berperadaban tinggi, perlu dikembangkan startegi pendidikan di sekolah dan masyarakat, dengan menekankan beberapa segi penting, sebagai berikut:
a.    Hakekat dan makna sejarah masyarakat dan bangsa Indonesia perlu diperkuat dan dimantapkan demi proses pemeblajaran sejarah di segala tingkat dan jenjang sekolah.
b.    Hakekat dan makna nilai-nilai kearifan budaya local dan budaya bangsa perlu dikembangkan dan dimantapkan dalam proses belajar mengajar di segala tingkat dan jenjang sekolah, bersama-sama dengan pengenalan hakekat dan makna nilai-nilai budaya modern dan global.
c.    Peneguhan semangat dan moralitas kemanusiaan dan ke-Indonesiaan yang beradab perlu sejak dini ditanamkan dalam dunia pendidikan, kemasyarakatan dan kehidupan politik.

Jumat, 17 Mei 2013

Mei oh Mei...

Umur ane dah nambah jadi 29 taon..tapi ane masih berasa muda tuh, wkwkwkwkw. Coz jaman masih SMK n kuliah S1 dulu, q ma temen-temen cewek beranggapan kalo usia 28, 29, 30 itu dah tua, jadi kalo chat njok dapat kenalan cowok direntang usia itu langsung qt BUZZ coz menurut qt dah tua, hehehehe. 
Bulan ini memang menjadi bulan yang lumayan sibuk buat gw. Tapi pertengahan bulan ini gw malah tepar gara-gara flu. Yah, minum obat lagi dah, plus rencana diet yang tadinya ane gembor-gemborin, well, kaya yang sudah-sudah, gagal maning_gagal maning..><
Yang jelas ane musti rajin belajar by now, dengan waktu yang mepet gini, cos besok tanggal 30 Mei ane bakal mengikuti UKG (Ujian Kompetensi Guru) bagi guru yang belum sertifikasi, diadain test awal untuk mengetahui gimana kompetensi yang dimilikinya. Tesnya 30% kompetensi pedagogik en 70% kompetensi profesional.. Yang paling nakutin is that...kalo ngga lulus UKG musti didiklat (ikut pelatihan) di Semarang, katanya sih kalo ga salah ingat 1 minggu pa 1 bulan gitu...ya Allah hamba mohon hamba lulus.
Bener-bener dah ane musti belajar, coz diantara temen-temen yang laen (baik yang seangkatan diterima CPNS n ditempatkan di SMK N2 Wonosari maupun yang sama-sama guru PKn seangkatan gw yang tersebar di seantero GK) gw nyadar kemampuan gw termasuk yang low alias dibawah mereka (hikz..).
Well, ni beberapa aktivitas ane bulan Mei ini...
Mas Bambang ma Bu Umu, dua-duanya pengurus Koperasi IKA di SMK Negeri 2 Wonosari. Bu Umu sedang mendata stok baju yang dijual dimari...
Di ruang TU ketemu ma Bu Gari. Katanya paling gemes kalo ngeliatin pipi q yang chubby...padal pipinya juga ga kalah ngegemesin..
Tapi emang iya nih, kalo ketemu ma Bu Erlin guru jurusan bangunan, ditoel deh ni pipi..
Ni anak-anak gue di club Karya Ilmiah Remaja (KIR), nah kalo ane ini embokna, bu Sri Purwanti Rudjito guru IPS adalah mbah uti_nya.. Nah bu Pur ini kan dah pensiun per tanggal 1 Mei 2013 ini, jadi ane kelabakan nih, coz beliau ni kan pendiri plus koordinator KIR ini. Ni pada dispen pas hari Sabtu, soalna senen 6 Mei proposal Klinik Sains musti dikumpul di Dikpora DIY.
Ekskul KIR memang kurang diminati, jadi anggotanya ga begitu banyak, tapi ini cuma sebagian aja..Lumayan lah kalo dikumpulin semua yang dari kelas X dan kelas XI ada skitar 20 sampai 30 anak (kaya'na.. coz yang kelas X q belum pernah intens kasi bimbingan)..
Dibeliin lotis ma ibuk di abang jualan rujak yang keliling di depan gang rumah. Coz ane ga begitu suka rujak, kalo lotis, tiap kali ada ane mau deh.. pokokna qt penggemar makanan pedes deh.
Mbak Umu ngeLIKE bakso PEDAZZZ di jalan Wonosari, deket ma perempatan Wiyoro. Buruan mbak, hak...nyammm...Bhuuuuuzzzz pedez, kaya ditimpuk sandal jepit pedhweznya...mantaft!
Hehe, biasa ditraktir ma nyang di atas ntu noh... Mbakayune sungguh sangat terlalu baek ma adex_na ini..

Yang ini pas hari Minggu, menghadiri ijab Qobul sodara di Boyolali. Hebat loh mantenya masih muda banget, baru 21 tahun.. Nikah itu menggenapkan separuh dien jadi keputusan untuk menikah muda, adalah langkah yang berani. Semoga menjadi keluarga yang sakinah, mawadah, warohmah ya adek2..amiiinnnnn
Hari senin, bener-bener maraton deh. Habis nyelesein urusan di skul dari jam 7 sampe jam 12 njok pulang, cuma mandi n ganti baju terus kuliah. Secara jam ke_1 ane ada presentasi individu untuk matkul Teori-teori Sosial, n ke_2 ane ada presentasi kelompok matkul Perilaku Kehidupan Sosial. Jam ke_3 dah lemezzz... Btw, pak Aslan, ngantuk ya?
Ni ane diampit ma ibu-ibu cantik. Yang jilbab orens is bu jenk Indah n yang jilbab ungu is mbak jenk Suryanti. Heheh ane yang paling item, paling tembem, paling ndut, kalah deh ma ibu-ibu ini...
Pas ngantri di poli umum RSI Hidayatullah, selasa sore. Terpaksa deh selasa itu ane ga berangkat kuliah, habis bener-bener gaenak body jeH.