Talk About ABSTRACK
Saat hasil penelitian selesai disusun, abstrak merupakan bagian yang terakhir disusun. Abstrak yang baik harus mampu menggambarkan keseluruhan isi/ substansi mengenai penelitian, sehingga meskipun abstrak disajikan secara padat, tetapi ia harus memberikan ulasan yang lengkap, yang mampu memberikan pemahaman pada pembacanya. Dari segi tata tulis, abstrak ditulis dengan jarak satu spasi.Abstrak terdiri dari 3 paragraf antara lain:
- pada paragraf pertama mendeskripsikan tentang tujuan dan alasan yang melatarbelakangi penelitian dilakukan;
- paragraf kedua mengenai metodologi penelitian seperti --> jenis dan pendekatan yang digunakan dalam penelitian, tentang teknik penentuan subjek penelitian dan berapa jumlahnya; tentang teknik pengumpulan data yang digunakan; teknik keabsahan data; serta analisis data;
- Paragraf ketiga tentang hasil penelitian yang telah dilakukan, dengan kata lain jawaban terhadap rumusan masalah yang disajikan secara ringkas tapi jelas.
PERANAN PERUM
PERHUTANI
KESATUAN
PEMANGKUAN HUTAN (KPH) BLORA
DALAM
MENGANTISIPASI TERJADINYA ILLEGAL LOGGING
DI KAWASAN HUTAN
KPH BLORA
Oleh: Zuky
Iriani
024124026
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk
mengungkapkan faktor-faktor penyebab belum optimalnya peranan Perum Perhutani
KPH Blora dalam mengantisipasi terjadinya illegal
logging di kawasan hutan KPH Blora, dan untuk mengetahui upaya-upaya yang
dilakukan oleh Perum Perhutani KPH Blora dalam mengatasi faktor-faktor penyebab
belum optimalnya peranan Perum Perhutani KPH Blora dalam mengantisipasi
terjadinya illegal logging di kawasan
hutan KPH Blora. Alasan yang melatarbelakangi dilakukannya penelitian ini,
adalah belum optimalnya peranan Perum Perhutani KPH Blora dalam mengantisipasi
terjadinya illegal logging di kawasan
hutan KPH Blora.
Penelitian ini merupakan penelitian
deskriptif karena bertujuan menggambarkan secara sistematik dan akurat, fakta
dan karakteristik mengenai peranan Perum Perhutani KPH Blora dalam
mengantisipasi terjadinya illegal logging
di kawasan hutan KPH Blora. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan
kualitatif. Penentuan subjek penelitian secara purposive dan snow ball.
Teknik purposive, yaitu dengan
menentukan Administratur dan Wakil Administratur Perum Perhutani KPH Blora
sebagai key informan. Selanjutnya
berdasarkan keterangan dari key informan,
dicari variasi informasi baru pada subjek penelitian dengan menggunakan teknik snow ball, sehingga diperoleh 28
informan. Data diperoleh dengan menggunakan metode wawancara, dokumentasi, dan
observasi. Pemeriksaan keabsahan data dilakukan dengan teknik triangulasi,
yaitu pemeriksaan dengan pengecekan dan membandingkan sumber data yang
diperoleh melalui tiga teknik pengumpulan data tersebut. Analisis data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah dengan analisis domain, sedangkan teknik
analisis datanya bersifat induktif. Adapun langkah-langkahnya antara lain;
reduksi data, unitisasi dan kategorisasi, display data, serta kesimpulan dan
verifikasi data.
Hasil penelitian ini dapat disimpulkan
bahwa, terdapat dua faktor utama penyebab belum optimalnya peranan Perum
Perhutani KPH Blora dalam mengantisipasi terjadinya illegal logging di kawasan hutan KPH Blora, yaitu faktor intern dan
faktor ekstern. Faktor intern antara lain: (a) tidak adanya kewenangan
melakukan penyidikan sebagai tindakan represif dalam pengamanan dan
perlindungan hutan; (b) masalah Sumber Daya Manusia (SDM) dalam pengamanan
hutan; (c) minimnya fasilitas pengamanan dan perlindungan hutan yang dimiliki
oleh Perum Perhutani KPH Blora; dan (d) letak kawasan hutan KPH Blorayang
berdampingan dengan pemukiman penduduk. Faktor ekstern antara lain: (a) masalah
kesejahteraan masyarakat sekitar kawasan hutan KPH Blora; (b) modus operandi
kejahatan illegal logging di kawasan
hutan KPH Blora yang semakin berkembang; (c) adanya peraturan hukum yang
menjadi celah bagi terjadinya kejahatan illegal
logging; (d) merebaknya perusahaan mebel di Kabupaten Blora dan sekitarnya,
serta; (e) efek penarikan senjata aparat penegak hukum, termasuk penarikan
senjata di kalangan polisi hutan di lingkungan KPH. Upaya-upaya yang dilakukan
Perum Perhutani KPH Blora dalam mengatasi faktor-faktor penyebab belum
optimalnya peranan Perum Perhutani KPH Blora dalam mengantisipasi terjadinya illegal logging di kawasan hutan KPH
Blora antara lain: (a) melaksanakan pengamanan Pam Swakarsa di kawasan hutan
KPH Blora secara optimal; (b) memberikan motivasi kerja bagi petugas pengamanan
dan perlindungan hutan; (c) melakukan pengadaan fasilitas keamanan dan
perlindungan hutan yang dilakukan secara swadaya; (d) melakukan pendekatan pada
masyarakat sekitar kawasan hutan KPH Blora, baik pendekatan formal maupun
informal; (e) melakukan tindakan preemtif yang mempunyai fungsi antisipatif,
serta; (f) membentuk Tim Illegal Logging
sesuai dengan SK Bupati Blora No. 527/1381/2006 tentang Pembentukan Tim
Koordinasi dan Satuan Tugas (SATGAS) Pemberantasan Penebangan Secara Ilegal di
Kawasan Hutan dan Peredarannya di Wilayah Kabupaten Blora.